Kamis, 22 Mei 2014

Biografi Mbah Surip

Biografi Mbah Surip

Awal Kehidupan Mbah Surip
Mbah Surip dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1949 di Mojokerto Jawa Timur. Dilahirkan dengan nama Urip Ariyanto. Saat ini Mbah Surip berstatus duda dengan empat anak dan sekaligus juga sebagai kakek dengan empat cucu. Menurut pengakuannya Mbah Surip termasuk orang yang senang sekolah, Mbah Surip memiliki ijazah SMP, ST, SMEA, STM, Drs. sama insinyur dan MBA.
Selain sebagai penyanyi, Mbah SUrip pernah merasakan pengalaman bekerja di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan lain-lain bahkan pernah bekerja di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania dan California.
Namun Merasa nasibnya kurang baik, Mbah Surip mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta. Di Ibukota Jakarta, ia bergabung dengan beberapa komunitas seni seperti Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki.
Pada suatu waktu, nasib menentukan lain. Mbah Surip mendapat kesempatan untuk rekaman dan akhirnya meraih kesuksesan seperti sekarang.
Dalam perjalanan musiknya Mbah Surip telah mengeluarkan beberapa album musik. Album rekamannya dimulai dari tahun 1997 diantaranya :
  1. Ijo Royo-royo (1997)
  2. Indonesia I (1998)
  3. Reformasi (1998)
  4. Tak Gendong (2003)
  5. Barang Baru (2004)
Namun ternyata lagu Tak Gendong diciptakan pada tahun 1983 saat Mbah Surip masihbekerja di Amerika Serikat. Menurutnya Filosofi dari lagu ini yaitu Belajar salah itu, yang digendong ya siapa saja, entah baik, galak, nakal, atau jahat. Seperti bus, nggak peduli penumpangnya, entah itu copet, gelandangan, pekerja, ya siapa saja. Sebab, menggendong itu belajar salah.

Mbah Surip tampil juga lewat video klip “Witing Trisno” karangan Tony Q Rastafara di MTV. Ciri khas dari setiap aksinya di panggung musik yaitu selalu ditemani “Gitar Kopong” nya, menyanyi dengan sangat relax dan nyanyi “ngalor-ngidul” dengan gaya-nya yang khas, kocak, gila, dan bebas ekspresi. Karakter inilah yang membuat Emha Ainun Najib atau Cak Nun sering menggambarkan sosok Mbah Surip adalah gambaran “Manusia Indonesia Sejati” yang tidak pernah merasa susah, tidak pernah gelisah, tidak pernah sedih dan selalu tertawa, meskipun seringkali di ledek orang Mbah Surip tetap saja tertawa tidak pernah dendam, atau membalas ledekan tersebut. Bahkan terkadang Mbah Surip bingung untuk pulang karena kehabisan ongkos. Hasilnya Mbah Surip mengejawantahkan kesusahannya dalam sebuah lagu “minta ongkos pulang”. Dalam lagu tersebut Mbah Surip bercerita tentang pacarnya, meskipun kita ragu kalau Mbah Surip pernah berpacaran.


Nama Lengkap:Urip Ariyanto
Nama Beken:Mbah Surip
Tempat Lahir:Mojokerto, Jawa Timur
Tanggal Lahir:5 Mei 1949
Gelar Pendidikan:STM Brawijaya Mojokerto, Drs, Chemical Engineer from Universitas Sunan Giri, Surabaya east java, and MBA
Resep sehat:Jangan makan yang nggak kamu sukai dan bergaulah dengan orang yang kamu sukai.
Pekerjaan lama:Engineer di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan lain2
Makanan Favorit:Perkedel kentang
Minuman Favorit:Kopi hitam
Aliran Musik:Reggae
Album:Ijo Royo-royo (1997), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003), dan barang Baru (2004).
Art Community:Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki
Jargon:I Love You Full




I LOVE YOU FULL….. MBAH SURIP
sumber : kaskus

Imanez

Imanez "Anak Pantai"

Abdul Firman Saad alias Imanez meninggal tanggal 22 Juni 2004 pukul 12.30 wib, persis dihari ulang tahunnya yang ke 36 di RS Kanker Dharmais akibat kanker hati akut yang telah lama diidapnya. Imanez meninggalkan seorang putri, Vagna Diandra Putri dan keluarga, sekaligus meninggalkan sejumlah kenangan manis, kenangan kreatif pada sahabat karibnya dan sejumlah seniman musik di tanah air.

"Iman adalah sosok kreatif, penuh energi, spontan dan tentu saja memberi kontribusi cukup besar untuk karya teman-temannya.

IMANEZ, alumnus dari Gang Potlot yang sudah melahirkan beberapa nama beken di dunia musik Indonesia. Dimasa hidup sejumlah hits reggae Anak Pantai, Ikan Bakar, Sunset, Tequila Sunrise, Playboy, Tropical Rembulan dan Samalona sempat lahir berkat sentuhan tangan dingin Imanez. Lenny Karvitz-nya Indonesia ini, pernah membentuk grup Speedy Beetle dan Metalover, tercatat sebagai musisi yang mengemas musik reggae, bukan sekedar tempelan. Seperti yang bisa disimak dalam album ANAK PANTAI (1994) dan SEPONTAN (1995), baik arrasemen maupun tema lagunya, sebagai bukti totalitas Imannez terhadap musik reggae.

Bahkan, Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an. Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya.

Salah satu orang yang punya kenangan mendalam terhadap Imanez adalah Kaka. Vokalis Slank ini mengaku kalau Imanez dirinya dekat dengan Slank. Imanez tidak hanya berarti bagi dirinya tapi juga Slank secara keseluruhan. Dapat dibilang Imanez merupakan salah satu inspirator lahirnya Slank. Karena almarhum merupakan mantan vokalis dan bassis Slank sekitar tahun 1987 sebelum Slank melakukan debut rekamannya.

"Imanez selalu ada. Dia orang yang sangat berarti bagi gue," aku Kaka. Jadi tidak salah kalau anak-anak Slank, dari Bimbim, Ridho, Abde, Ivan dan Kaka punya kenangan tersendiri, bahkan mantan personil Slank macam, Bongky dan Indra pun mengenang Imanez begitu dalam.

Menyinggung mengenai perkembangan musik Reggae di tanah air, Kaka berkomentar sebagai musik yang beda dan selalu ada. "Walaupun tidak booming," ujarnya. Dan apa yang dicita-citakan oleh Imanez tak kan pernah mati.

Copas dari : http://cinta-reggae.blogspot.com

Souljah

Souljah

Personel :
Danar - Vocal
Sa'id – toasting
Renhat - Bass
Bayu – Guitar
David – keyboard
Vino – saxophone
Apakah ada filosofi di balik nama Souljah?
Souljah, adalah pelafalan slang dari Soldier, dibaca dengan logat Jamaican jadi Souljah. Kita sih ngerasakita pejuang, pejuang karya kita, pejuang indie, dan juga pejuang jamaican music..
Kenapa milih aliran musik reggae? Hal-hal apa saja yg membuat memilih genre ini?
Sebenernya kita nggak milih reggae sih, reggae adalah salah satu pilihan dalam musik kita, soalnya kita mainin semua genre Jamaican Music, mulai dari SKA, Rocksteady, reggae, dub dancehall juga. Yang ngebuat kita milih musik ini, hmmmm yah kita mainin genre Jamaican music dari tahun 98, waktu itu kita cuma mainin ska, tapi sekarang kita lebih lebar lagi. Dan emang semua personil Souljah kalo gabung cocok soulnya yah cuma mainin musik kayak gini. Kita pernah coba mainin jazz, pop atau rock, gak kena kalo smua anak-anak ini ngumpul...hehehehehehe.
Kalau inspirasi lagu-lagunya dari mana? Influences?
Aduuuhh banyak banget, hampir semua musisi yang masukin unsur jamaican music kita jadiin referensi. Mulai dari yang oldskool Skatalites, Desmond dekker, The Wailers, sampe nu skool No Doubt, 311, Long Beach Dub Allstars, dan masih banyak lagi. Nah kalo inspirasi, kita sesuaiin sama konsep album dulu. Kalo album yang pertama emang karena konsepnya kolaborasi kita lebih bebas cari inspirasinya. Bisa dari kehidupan sehari-hari. Tapi kalo yang album kedua karena konsepnya emang audio novel, jadi kita bentuk liriknya bukan berdasarkan pengalaman tapi emang kita ciptain cerita.


Kalo punya album sudah berapa album yang dikeluarkan?
Album udah tiga :
(2005) BREAKING THE ROOTS
(2007) BERSAMAMU
(2009) MESTAKUNG



Sejak kapan mulai konsen di genre Reggae dan sudah berapa lama?
Reggae udah kita mainin juga kok dari tahun 1998. Walopun waktu itu kita lebih konsen ke ska-nya..
Pernah ikut musik competition atau Reggae Festival?
Musik competition, hmmmmmm dulu mungkin pas awal ngeband, tahun 1998 kita ada ikutan audisi buat ikutan acara-acara.
Bisa sebutkan sering manggung dimana saja?
Manggung seringnya dimana aja yah, yeahhh di pensi sekolah, kampus atau acara komunitas.
Selain bermusik ada hobi lain, misalnya main bola, dll?
Hobi lain....wahhhh banyak bangetttt anak-anak Souljah paling suka makaaannnnn, wahahhahaha makanya pada cabi-cabi kan.
Markas atau tempat ngumpul dimana?
Kalo latian sih kita seringnya di studio 12 rawamangun, nongkrong, hmmmm dimana yah, di tebet paling.
Management :
Jl. Swadaya Jatibening, Kalimalang, kalo mau dateng en udah sampe di Caman Kalimalang, telfon aja ke 86903125, heheheheh, atau kalo mau ngubungin manajer Souljah telfon aja ke 0813 1919 0441, atau kalo mau liat souljah ada di :
- www.braddasouljah.com
- www.myspace.com/braddasouljah
- atau mau add souljah di friendster, ke braddasouljah@yahoo.com
- atau ke amp.channelv.com/braddasouljah

Ray D Sky

Ray D' Sky

Kota Asal  : Jakarta
Perusahaan Rekamandemajors Independent Music Industry (dIMI)
Biografi 
Proyek ini pertama kali lahir beberapa tahun lalu, ketika Aray sedang dalam proses mengubah jalan hidupnya ke arah yang lebih nyaman.
Bongky memberinya inspirasi pertamanya untuk gaya musik. Bersama-sama, Aray dan Didit, gitaris dari band sebelumnya Plastik Aray, mulai merekam album ini.
Pada tahun 2007, Aray mulai sesi rekaman yang akan menjadi catatan debutnya berjudul 'Dirilis oleh Reality' (demajors, 2009), maka Aray meminta Didit untuk meletakkan beberapa pekerjaan gitar di trek. Setelah undangan untukmelanjutkan perekaman hari berikutnya, Aray bertemu di studio dengan teman-teman Iwan, keyboardist & perkusi lama dan Aci drummer. Keduanya juga anggota band & Coconuttreez Steven. Sesi ini akan menelurkan tidak hanya'Kasih' lagu, tetapi kerangka kerja untuk Ray D'Sky.

Seperti Aray juga merupakan anggota dari Steven & Coconuttreez, dan para pemain lainnya semuanya telah terlibat dengan band mereka sendiri, proyek ini telah bekerja dan membuahkan kemajuan.
Pada musim panas tahun 2008, kesempatan datang untuk kelima anggota berbakat unik untuk menyatukan kembali di studio dan menggali lebih dalam bakat yang lahir selama 'Dirilis oleh Reality' sesi rekaman. Itu segera jelas bahwa naluri mereka benar, sebagai catatan dengan cepat mulai mengambil bentuk.
Pada bulan Mei 2009, band ini memulai debutnya dengan materi baru mereka dalam konser Malam Black Hole (gerakan independen lokal), di mana mereka juga meniupkan kehidupan baru ke Bob Dylan / Jack Johnson klasik 'Aku Akan menjadi Dirilis', yang sejak itu telah menjadi pokok dari kehidupan mereka. Band ini dijadwalkan untuk tur ekstensif di seluruh Indonesia pada 2010.
Ini kelompok yang unik musisi kami telah mengumpulkan akan menandai sinar cahaya di industri musik, karena itu kami telah memilih nama dari proyek ini menjadi Ray D'Sky. 



Anggota Band :
Aray 
Bongky
Iwanouz
Didit
Aci


Lokasi Sekarang
Jakarta, Indonesia
Manajer Umum 
Teby Wibowo - +62 857 18 3333 08
Agen Pemesanan 
+62 857 18 3333 08 email : wibowoteby@gmail.com
Hubungan Media 
+62 857 18 3333 08 info@raydsky.com
Artis yang Kami Juga Sukai 
Jack Johnson, Iwan Fals, & Ben Harper
Pengaruh 
Bob Marley, Bob Dylan, & Rolling Stones
Minat Band 
beach, reggae, sunset, jazz, wine, folk, art, chill out and green living.
Situs Web 
Sumber : http://reggaedot.blogspot.com/2012/07/ray-d-sky.html

Monkey Boots

Monkey Boots

Band yang berasal dari Jakarta ini, memiliki base camp di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka biasa memainkan musik dengan genre Rock Steady dan Ska. Berdirinya Monkey Boots berawal dari keinginan sekumpulan anak muda untuk membentuk sebuah band dengan genre musik Ska. Monkey Boots dipilih sebagai nama band dikarenakan menurut Dennny sang vokalis nama tersebut telah melekat pada figur band.
Band yang berdiri pada tahun 2004 ini, memiliki personil Denny, Edwin, Akbar, Adam, Renato, Reonaldo, Hadaru dan Indra. Sebenarnya hanya Handaru dan Edwin yang tersisa dari pendiri Monkey Boots, namun seiring berjalannya waktu bergabunglah beberapa personil yang lain hingga lengkap kembali.

Monkey Boots memiliki jam terbang yang tinggi, seperti sering tampil pada even-even kampus maupun dalam acara-acara scooter. Merekapun menjadi salah satu band yang tampil pada acara Reggae terbesar se-Asia Tenggara yaitu Indonesia Reggae Fest 2011.
Dalam jangka waktu dekat, Monkey Boots akan memecah telurkan sebuah album yang bertajuk Big Monkey. Sebenarnya materi album tersebut sudah selesai sejak lama, namun belum dirilis. Teman-teman Monkey Boots memiliki visi bahwa pada bulan September 2011 bila tidak ada kendala sudah dapat mengeluarkan album.
Album yang akan launching ini memiliki 10 lagu karya mereka sendiri, yang memiliki judul lagu Big Monkey, Rockin You Steady, Tundukan Hatimu, Fallin, Tunggulah Tunggu, Maka Terseyumlah, Indah Pada Waktunya, Coba Kau Rasa, Sederhana Banyak Cinta dan Luangkan Waktu. Monkey Boots sendiri sudah tergabung dalam sebuah label yaitu 267Record, label tersebut yang membantu Monkey Boots untuk menyelesaikan album mereka.
Harapan Monkey Boots adalah dapat merealisasikan cita-cita bersama yaitu memecah telurkan album perdana mereka, selain itu juga mereka berharap agar dapat tetap melompat dan berayun di belantika musik Indonesia khususnya. Yang memiliki makna tetap bisa berkarya dan menghasilkan karya-karya yang bisa diterima dan dinikmati rakyat Reggae Indonesia dan bisa semakin melebarkan sayap dibelantika musik Indonesia khususnya.
Deni sang vokalis juga berpesan kepada teman-teman band Ska dan Reggae yang lain, bahwa jangan pernah berhenti berkarya, biarkan orang tidak menganggap musik kita akan tetapi kita jangan pernah takut untuk tetap terus berkarya. Menurut Denny musik Reggae adalah musik perdamain yang tercermin di dalam lirik-liriknya yang mengajarkan dan menyampaikan kedamaian. Sukses untuk Monkey Boots! [d.e.p/a.h.khalidi]
PERSONIL
Denny : Vokal
Edwin : Terompet
Akbar : Gitar
Adam : Gitar
Renato : Trombon
Reonaldo : Saksofon
Handaru : Drum
Indra : Bass
BASE CAMP
Jln. Panjang No. 333 Wisma Relasi Kebon Jeruk, Jakarta Barat
CONTACT PERSON
Andre Bul : (021) 91096169 / 085716967666

Shore

Shore

Perkembangan musik jamaika memang sudah merambah ke seluruh dunia. Tak hanya reggae saja, tapi ada juga ska, rocksteady, dub dan masih banyak lainnya. Salah satu band yang mencoba memadukan musik jamaika adalah band asal jakarta, Shore. Band yang dibentuk pada tahun 2004 ini bahkan terkenal sebagai band yang memainkan “Nu School Jamaican Sound”, seperti nama album perdana mereka.
Band yang namanya diambil dari kata dalam bahasa Inggris yang berarti pesisir ini, memang unik bila dibandingkan dengan band yang mengusung genre reggae atau musik jamaika lainnya. Pada awalnya, musik mereka banyak terpengaruh oleh No Doubt dan 311. Akhirnya berkembang dengan mendengarkan karya-karya dari Matisyahu, Easy Star All-Stars, King Tubby serta mulai mendengarkan musik jamaika 60-an semacam Alton Ellis, The Wailers, Marcia Griffits, Phyliss Dillon dan banyak sekali album keluaran Trojan Record.
Band ini sekarang memiliki formasi personil: Ega Bagong (vokal), MC Rifky (emcees, toastin’), Firman (gitar), Heru (gitar), Oeng (bass), Bedoel (synth, bubling organ) dan Christo (drum). Mereka ingin musik yang mereka mainkan, menjadisoundtrack yang didengarkan bersama di pinggir pantai bersama teman-teman sambil menunggu matahari terbit. Sebuah ilustrasi yang menggambarkan hasrat mereka dalam berkarya.


Bicara karya, pada tahun 2008 mereka mengeluarkan album perdana yang bertajuk “Nu School Jamaican Sound” dengan hits yang tenar seperti Untukmu, Behind The J dan banyak lagu lainnya tentunya. Pada tahun 2010, mereka mencantumkan lagu “Let Me Go” ke dalam sebuah album kompilasi, (Return Of The Rootbois). Dan album kedua mereka masih dalam tahap penyelesaian, dimana mereka berharap pada tahun ini bisa terilis.


Menurut mereka, “Jamaican Sound” memiliki dunia sendiri dimana pola atau teori musik pop dan rock dibalik oleh musik ini. Dimana mereka menyebutnya “offbeat music”. Jamaican Sound, menurut mereka, menawarkan perspektif baru bagi kita kita yg sebelumnya tidak pernah bermain musik ini. Sebagai pelaku di dunia musik ini, mereka berharap musik jamaika yg ada di tanah air menjadi beragam, menjadi kaya warna, dan yg paling penting menjadi diri sendiri.
Mereka juga mengajak agar musisi-musisi seperjuangan mau terbuka, seperti orang bijak pernah berkata : pikiran itu seperti parasut, cuma bekerja kalau terbuka. Shore mengingatkan bahwa musik jamaika sangat luas, jangan hanya terpatok pada yg biasa didengar oleh kebanyakan orang. Menurut mereka, ada begitu banyak artis, band dan produser yg bisa menjadi pengaruh dalam bermusik. Dengan memperkaya referensi lagu, maka otomatis musik yang dimainkan akan menjadi kaya juga.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang Shore, anda dapat menghubungi KC MaNaGeMenT: Alvian (085283984044/02199527670). Sedangkan di dunia maya, anda bisa mengunjungi halaman Facebook, Twitterataupun Myspace mereka.

Momonon

Momonon

Momonon dalam istilah orang tua jaman dahulu adalah hantu kecil yang biasa menakut-nakuti anak-anak, dan biasanya datang ketika matahari terbenam. Pada mulanya momonon hanyalah sekelompok anak muda kreatif (gara-gara kere jadi aktif), hiperaktif dengan gaya lucu dan apa adanya.


Momonon menurut pandangan kami adalah hantu kecil lucu yang akrab dengan anak-anak, kemudian kami mengubahnya dengan pandangan sumber kreatifitas. Terinspirasikan oleh musisi legendaris Jamaica yaitu Bob Marley sebagai arus utamanya pada awal 2004 Momonon membentuk band. Momonon bertekad terjun dalam bentang samudera musik Indonesia dengan Reggae sebagai genre andalannya dan dengan Reggae pula turut serta menyemai benih-benih kedamaian ke seluruh pelosok negeri sampai penjuru dunia.


Personel :
Resha - Vocal
Aji - Masih Vocal juga
Reo - Gitar 1
Bani - Gitar 2
Taminx - Bass
K-Lenx - Drum
Oment - Keyboard
Kodir, David, Eko - Team Percussi
Back Vokal - Puji (masih dalam tahap pencarian) 
 
Sumber : http://reggaedot.blogspot.com/2012/07/momonon.html

Coffee Reggae Stone

Coffee Reggae Stone

Lahir pada 29 Mei 2000 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Diproklamasikan dengan formasi awal sebagai berikut : Dempak “Muhamad” Hasta (vocal), David (gitar), Iday (bass), Putih (gitar) dan adi (drum). Pada 2005 Coffee Reggae Stone mereformasi personelnya, mereka yang pergi adalah Dempak “Muhamad” Hasta, Iday, dan Putih yang sekarang menjabat Road manager Coffee Reggae Stone.
Sejak itu, formasi Coffee Reggae Stone menempatkan Ridho sebagai vokalis, David (gitar), Nahoo (gitar), Doris (bass), Ombeh (perkusi), Bedu (keyboard) dan Adi (drum). Formasi ini bertahan sampai sekarang dengan mengusung musik Reggae dalam balutan musik khas Coffee Reggae Stone. Semua lagu-lagu Coffee Reggae Stone tersebut diciptakan sendiri oleh para personil, lirik lagunya kebanyakan bertema issue sosial, keceriaan, cinta dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah ”Kuingin”, sebuah lagu yang meneriakkan kebebasan dan impian.


Perbedaan Coffee Reggae Stone dengan band reggae lainnya adalah karena mereka berhasil memasukan dan memadukan Reggae dengan gaya khas Indonesia kedalam musiknya. Sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang tokoh reggae dunia seperti Bob Marley, 311,Peter Tosh dan Alpha Blondy. Penggunaan sound-sound cathcy dan berbeda menambah warna musik didalam lagu-lagu Coffee Reggae Stone.
Pada tahun 2009 Coffee reggae Stone memutuskan untuk ikut dalam L.A LIGHTS INDIEFEST, hingga akhirnya lolos dan menjadi pemenang regional Bandung. Lagu Demon-nya Coffee Reggae Stone juga termasuk dalam album kompilasi L.A LIGHTS INDIEFEST VOL 4 bersama pemenang dari regional lain. Sampai saat ini mereka berhasil menarik animo para penikmat musik yang menginginkan Reggae yang berbeda, Reggae bukan hanya rambut gimbal, ganja dan merah kuning hijau. Yang utama adalah soul dan sound yang di dahulukan bersama Attidude yang ramah dan bersahabat.
Contact Person : Adel (08569858294)

Another Project

Another Project (Cirebon)

Pada awal kemunculannya, pertengahan 2005. Another Project mencoba memainkan musik reggae, terinspirasi karya-karya agung Bob Marley. Imej frontal yang hendak ditunjukkan oleh  Another Project  sendiri, yaitu: 'INDONESIANREBELREGGAEREVOLUTION' Sekelompok anak Indonesia yang ‘memberontak’ warna musik reggae yang sudah ada sebelumnya, atau lebih tepatnya akselerasi irama musik reggae dan lirik-lirik sederhana.

Another Project sendiri sudah menciptakan sedikitnya 5 lagu, yang dikemas dalam EP1  Another Project dan mayoritas berbahasa inggris.

Lagu pertama yang diciptakan yaitu Againts the world, sebagai ajakan kepada semua Freedom Fighters untuk terus semangat dalam ‘berjuang’ melawan dunia. Yang lalu menjadi anthem setiap  Another Project bermain diatas panggung.

Menyusul kemudian lagu N.A.D.I, Bercerita tentang keindahan, kesedihan, ‘kesuburan’ dan kepedulian Another Project kepada Nangroe Atjeh Darussalam Indonesia, yang di tuangkan dalam konsep akustik. 

Kemudian Another Project bertanya tentang definisi revolusi. Sebuah slogan atau memang pergerakan? Pertanyaan yang belum terjawab dengan sempurna di negeri ini, yang tertuang dalam lirik lagu What Is a REVOLUTION, dengan sentuhan irama rock reggae.

Rasa pertemanan dan persaudaraan yang melekat di setiap personel Another Project tercermin dalam lirik lagu Just a friend, dalam alunan irama ‘rock steady’, yang sekaligus dijadikan single hits.

Warna musik reggae yang berbeda dilampiaskan Another Project dalam lagu Living in the Big city, distorsi dan rock lebih teras dilagu ini,yang menceritakan tentang kerasnya kehidupan dan berbagai permasalahan di kota besar.

Personel :
Ophzbob ( vocal – rhtym)
Cepe Hendrix (lead guitar – back vocal)
Komo Ari Ano (percussion)
pik stone Pisan ( bass – back vocal)
Yana Hindia ( guitar )
Mpeeq (Drum)
Raka (back vocal)
Tejo (back vocal)

Amtenar

Amtenar (Lombok)

Memulai debut band dengan nama OP BOX pada tahun 2007 group band yang terdiri dari WEN (vocal), MOHAN (keyboard), DENNY (guitar), OVI(synthesizer), DIDIT (guitar), IGOR (bass) dan KOES (drum) mengawali langkah mereka di industri musik Indonesia.
Pada awal tahun 2009 group band yang awal berdirinya bernama OP BOX berubah menjadi AMTENAR. Nama AMTENAR sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti pejabat/pegawai pemerintahan. Dipilihnya nama AMTENAR karena seluruh personilnya berlatar belakang sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kota Mataram. AMTENAR pun berharap perjalanannya menjadi besar dan eksistensinya selalu terjaga ditengah maraknya band baru yang bermunculan di industri musik Indonesia.

Berada di jalur REGGAE AMTENAR menawarkan warna musik dengan lirik yang puitis tetapi tetap mudah dicerna oleh pendengar dan penikmat musik. Warna vocal yang khas, serta aransemen lagu yang menarik menjadi ciri khas yang dapat didengar di setiap materi lagu AMTENAR.
Dengan mengedepankan semangat dan keberanian, serta mencoba aspek keberuntungan dalam industri musik, AMTENAR mencoba masuk ke industri rekaman. White House studio Jogja menjadi pilihan Record Label. Proses rekaman sendiri berlangsung selama 2 bulan penuh di OP BOX Studio & Minority Studio. kemudian proses mixing di bantu penuh oleh mas Gotre (White House Studio Jogja). pada awal januari proses rekamanpun selesai. AMTENAR yang di Manajeri oleh FIRADZ PARISKA melahirkan 8 lagu yaitu Stay With Your Love, Kau dan Warnamu, Hiasi Langit Hatiku, La la la na na na, Love Love Love, Ayah, Senandung Cinta & Lombok I Love U yang siap menyapa para pendengar dan penyimak musik di Indonesia.

Day Afternoon

Day Afternoon

Day Afternoon terbentuk di Jakarta, pada tanggal 13 September 2006. Berangkat dari sekelompok mahasiswa yang mempunyai kebiasaan mengisi waktu luang kuliahnya dengan berkumpul bersama, sambil bermain musik setiap sore hari di salah satu pelataran kantin kampus Universitas Nasional di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Day Afternoon pun memilih musik Reggae sebagai genrenya. Band ini banyak dipengaruhi oleh beberapa musisi Reggae dunia, seperti Doreen Shafer, Derick Morgan, Bob Marley and The Wailers, The Skatalites, Toots and The Maytals dan juga beberapa musisi jazz dunia seperti Billie Holiday, Louis Armstrong dan lainnya.

Musik Reggae yang mereka mainkan terdengar agak berbeda dari musik Reggae pada umumnya, memiliki sedikit sentuhan Blues, Jazz, Ska, Rocksteady hingga Pop Keroncong.




Band yang terhitung sudah berusia empat tahun sejak berdirinya, sudah memiliki cukup banyak materi lagu ciptaan mereka sendiri. Pada tanggal 20 april 2011 kemarin, band ini telah berhasil menyelesaikan recording album perdana mereka dengan tajuk Manis Jambu.

Dalam album Manis Jambu terdapat tujuh buah lagu, di antaranya berjudul Sendiri, Keroncong Perpisahan, Hari Setelah Senja, S, Kenapa, Puisi dan Rasa Cinta. Namun album ini masih dalam tahap pembuatan cover dan juga penggandaan dalam format compact disc (CD).


Day Afternoon memiliki slogan Attitude It’s More Than Skill, yang mengandung makna dalam memainkan musik Reggae, skill bukanlah yang paling utama, melainkan sikap, tingkah laku, dan juga kedewasaan seseorang dalam bermusik.Berkarya dan selalu menyampaikan pesan positif dalam karya-karyanya kepada para pendengar, penikmat dan pecinta musik.


Walaupun masih terbilang muda sebagai sebuah band Reggae di Indonesia, Day Afternoon sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Band ini sering tampil di acara-acara Reggae di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan mereka juga pernah tampil live dalam acara Jamin (Jaringan Musik Indonesia-Red) episode perdana di salahsatu staiun televisi.


Band yang memiliki 7 orang personil ini (Rado, Kania, Mufly, Nando, Dhea, Seto, dan Kancut) juga membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Reggae Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar proses pembuatan dan launching album perdana mereka berjalan dengan sukses dan juga agar band ini tetap eksis di belantika musik Indonesia serta terus berkarya


Alpha Blopho

Alphablopho (Wonosobo)

Wonosobo merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten ini terkenal dengan dataran tinggi Dieng dan legenda rambut gimbalnya. Namun, kini Wonosobo juga mempunyai kebanggan selain Dieng dan legenda rambut gimbalnya, yaitu mulai banyaknya reggae mania di Wonosobo. Salah satu band reggae potensial dari Wonosobo adalah Alphablopho.


Alphablopho mereka ambil dari nama sebuah legenda reggae asal Pantai Gading, yaitu Alpha Blondy. Band yang berdiri pada 17 Agustus 2008 ini menyebut musik mereka sebagai “Modern Roots Reggae”, yaitu kombinasi Roots Reggae, Bossanova, Jazz, dan warna musik lainnya. Robert Nesta Marley, Alpha Blondy, Tony Q Rastafara, Mbah Surip adalah sebagian musisi yang menjadi panutan mereka dalam bermusik.


Band ini memiliki formasi Iponk (Vokal), Satria (Gitar), Dave (Gitar), Dyo (Bass), Widanta (Keyboard), Verza (Drum), Yogo dan Riky (Djimbe), serta Ivan (Perkusi). Mengenai album, band ini hingga kini belum memiliki album. Akan tetapi sudah ada beberapa lagu yang mereka ciptakan. Sebut saja Untuk Dia, Bocah Gimbal, Pejuang Hidup, dan Inilah Cinta. Patut kita tunggu debut album dari band ini tentunya.
Bagi anda yang ingin mengenal band ini lebih lanjut, bisa menghubungi AB Management di Jalan Kyai Kali 09 Kaliwiro (SBP Fm) Wonosobo. Atau bisa menghubungi Gus Latief (081327427972), Ifull (08529 2222215)  dan juga Rizal (08562888884). Atau bisa melihat Facebook dan juga Situs mereka

Polyphonic

Polyphonic (Ponorogo)

Berawal dari remaja yang hobi dengan dunia seni musik dan pernah mencoba beberapa aliran. Pada pertengahan 2007 band polyphonic mulai terbentuk. Arti dari polyphonic sendiri adalah berbagai banyak suara, Polyphonic rasta company ingin menyajikan musik yang terdiri dari berbagai banyak suara dan mudah dicerna.
Setelah mencoba berbagai aliran musik, mereka akhirnya memutuskan untuk mencoba musik reggae. Setelah Polyphonic biasa manggung di kafe-kafe atau acara musik di indoor ataupun outdoor, akhirnya Polyphonic memutuskan untuk terus fokus di jalur reggae.


Selang waktu beberapa tahun menggeluti dunia reggae, pada awal 2010 akhirnya Polyphonic membuat karya diantaranya :
- Bebas Tanpa Cinta
- Nikmati saja
- Berbagi rasa
- Pesta rasta

Anggota
Arfa, Rizal, Sony, Aven, Jeyje, Tama, Ucebe, Gilang,
Enyeng
Situs Webhttp://polyphonic-band.com/

Hubungan Mediahttp://ponorogozone.com/

Agen Pemesanan+6285655602627, +6281938729099 , +6285735103321

Jogjamming

Jogjamming

Nama JOGJAMMING sendiri diambil dari kata JOGJA yaitu kota dimana kita dilahirkan. Dan JAMMING diambil dari lagu Bob Marley yang berarti kita berdansa, bersenang-senang atau semacamnya. Band ini terbentuk dari sebuah komunitas seni dan penggemar musik reggae yang bernama JOGJAMMING,
Berawal dari sering kumpul, saling berbagi, dan tercetuslah ide untuk membuat sebuah grup band reggae, dan pada tanggal 11 MEI 2007, secara resmi terbentuk band reggae yang tetap menggunakan nama JOGJAMMING, yang pada saat itu berisikan Harry (vocal), Trie `gembol` (drum), Budy (gitar), Dhyen (gitar), Rozaq (bass), Dadang (djimbe), Catur (perkusi), Pam-Pam (additional saxophone).

Mereka pun sepakat untuk ikut meramaikan musik indie Indonesia khususnya Jogjakarta, dengan tetap membawa musik reggae. Waktu demi wakti berjalan, dan pada tahun 2009, kami kehilangan 4 personil, karena mereka sibuk kerja, dan masuk personil baru yang mengisi vokal yaitu Bie `bendol. Formasi ini bertahan sekitar sampai akhir tahun 2010, dan pada saat itu lagi-lagi kami ditinggal oleh personil baru kami yaitu Bendol, karena suatu masalah. Kami terus berusaha agar band ini tetap eksis, dan kami memutuskan dengan menambah satu personil yaitu Gogon pada gitar, dan personil yang ada sampai saat ini adalah :

Vocal : Dhyen
Gitar : Gogon
Gitar : Budy
Bass : Rozaq
Drum : Trie `Gembol`
Keyboard : Toney



Kami berenam tetap berjuang untuk keutuhan band ini, dengan bantuan temen-temen semua yg telah support kami. Berbagai respon positif maupun negatif dari siapa saja selalu kami terima dengan terbuka, karena itu akan terus membangun kami untuk menjadi lebih baik lagi.

Reverbnation : www.reverbnation.com/jogjamming
follow on twitter : @jogjammingjogja


Bambu Rasta

Bambu Rasta

Band asal Cirebon ini berdiri pada 26 Februari 2008. Kenapa namanya BAMBU RASTA? Kita jelaskan pohon BAMBU dulu. Tak pernah kita sadari, ketika melihat tumbuhan, setelah mengamati lebih dalam lagi, “masyallah mas bro”, tumbuhan juga punya arti atau sifat yang benar – benar bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Kalau kitanya benar-benar mengamatinya.
Coba lihat & perhatiin pohon bambu, tumbuhnya itu selalu bersama (mengumpul), meskipun batangnya itu berbeda – beda ukuranya, ada yang kecil sampai yang besar, dari yang pendek sampai yang tinggi, itu selalu bersama dan tumbuhnya juga selalu mengumpul & tak berjauhan. Kesimpulan atau arti dari pohon BAMBU tersebut itu bagi kami yaitu simbol “KEBERSAMAAN”
Nah sekarang kita menjelaskan tentang “RASTA“. Banyak pendapat tentang rasta itu, tapi kata rasta menurut Bambu Rasta sendiri yaitu pecinta musik REGGAE yang tidak memandang ras. Ras di sini yang berarti jangan pernahlah membedakan satu sama lain, contohnya dari segi fisik, subkultur ekonominya, martabatnya dsb, karena “Perbedaan“ itu sangat indah & berwarna, jadi kita tuh semua sama dan harus lebih bersatu & damai. Jadi kita mengambil kesimpulan Bambu Rasta yaitu “KEBERSAMAAN TANPA PERBEDAAN“.
Genre Bambu Rasta
Bambu Rasta mengambil genre atau aliran musiknya yaitu “REGGAE GENERATION”. Kenapa mengambil genrenya REGGAE GENERASI? Kami menjelaskan sedikit tentang REGGAE nya waktu masa nya Bob Marley. Reggae sendiri adalah kombinasi musik dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta Folk (lagu rakyat) Jamaika. permainan drum diambil dari ritual Rastafarian (upacara adat) yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem. Kata orang Jamaika musik reggae itu lebih mencondong ke ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
Nah tapi kalau Bambu Rasta sendiri mengkemas reggaenya itu lebih ke style generasi Bambu Rasta sendiri, lamun bahasa Cirebone (gayae bamburasta dewek), jadi generasi reggaenya nya nggak ke Bob Marley bangetlah. Di sini Bambu Rasta mencoba menggabung-gabungkan atau mengkombinasikan reggae dengan genre lainnya, seperti SKA, ROCKSTEADY, BLUES, JAZZ, ROCK, dan sebagainya. Kenapa kami mencoba seperti itu, “Yah pengen punya identitas aja & supaya lebih berwarna reggaenya, terus biar lebih bersatu juga, antara genre REGGAE dangan genre lain nya, tapi tetep ROOT nya BAMBURASTA itu yang pasti REGGAE“. Selain menggabungkan genre,  Bambu Rasta juga mengemas lyric atau cerita lagunya lebih ke realita yang ada, dari masalah sosial, cinta, politik, pesan manusiawi, dan sebagainya.
Sedikit curhat, ada yang bilang gini ke Bambu Rasta, kok personil  Bambu Rasta nggak ada yang gimbal, katanya reggae? Bagi BAMBURASTA, reggae itu nggak mesti gimbal lah, yang penting cukup “gimbal di hati aja“. Jadi inilah “REGGAE GENERASI BAMBURASTA”. Kita mengambil kesimpulan nya ”walaupun berbeda- beda kita harus bersatu, dan lebih bisa menghormati satu sama lain nya. ”PEACE, LOVE, UNITY, RESPECT.
Personil : 
Vocalis 1 : Uzan
Vocallis 2 : Ikka
Gitaris : Eby
Bassis : Mario
Keyboardist : yandi
Drumer : Jaka
Backing voc : 1. Awod 2. Alin 3. Ijal
Alamat : Desa Suci Kec.Mundu Kab.Cirebon Jawa Barat Indonesia
Contact Person : Dasa 085295701403 (manager)